Bahan-bahan yang digunakan:
1.Kertas. Kertas yang didaur bisa berupa kertas koran (hasilnya nanti hitam keabuan), kertas HVS (hasilnya nanti berwarna putih), kertas buku tulis, majalah, sampul buku, karton bekas, dsb. Perlu diperhatikan bahwa kertas yang dilaminating tidak bisa digunakan karena plastiknya tidak bisa hancur ketika diblender.
2.Blender
3.Container atau baskom
4.Papan untuk alas mencetak
5.Rakel untuk meratakan cetakan (bisa lihat gambarnya di bagian "cara pembautan")
6.Plastik lembaran (untuk alas cetakan)
7.Lem sagu (lem yang dibuat sendiri dari tepung sagu. Cara membuat lem ini adalah dengan mengaduk tepung sagu di dalam air yang sedang direbus/mendidih.
8.Bahan pewarna. Bahan pewarna yang digunakan sebaiknya adalah bahan pewarna alami. Hindarilah bahan pewarna kimia karena bahan kimia biasanya mengandung logam berat, jadi bisa merusak tanah bila sisa air proses daur ulang ini dibuang ke tanah. Berikut ini adalah pewarna alami yang bisa digunakan:
a.Kunyit, menghasilkan warna kuning
b.Daun jati, menghasilkan warna merah
c.Daun pandan atau daun suji, menghasilkan warna hijau
d.Gambir, menghasilkan warna hitam
e.Pacar Cina, menghasilkan warna merah muda
f.Nila, menghasilkan warna biru
Untuk menambahkan motif kertas, bisa divariasikan dengan campuran daun suji yang diblender kasar.
CARA PEMBUATAN:
1.Rendam kertas kira-kira 24 jam untuk kertas koran, 48 jam untuk kertas putih, 4 hari untuk majalah. Berikut ini adalah gambar kertas yang sudah direndam.
2.Kertas yang sudah direndam selanjutnya diblender hingga halus seperti bubur.
3.Untuk menghemat air, bubur kertas yang diblender tadi, disaring. Jadi airnya bisa dipakai lagi untuk blender selanjutnya.
4.Campurkan bubur kertas dengan air yang telah dicampur lem sagu. Lem ini menjadikan kertas tidak mudah sobek. Dalam proses ini, lem sagu lebih baik dibandingkan Lem Putih atau Lem Kayu. Lem Putih agak berbau. Perlu diperhatikan bahwa bila lem sagu telah dicampurkan, hendaknya bubur kertas jangan dibiarkan hingga keesokan harinya karena lem ini akan basi.
5.Perkirakan sendiri tingkat keenceran campuran bubur kertas, lem sagu, dan air. Jangan terlalu tebal/tipis, dan bisa disaring.
6.Bila ingin memberi warna, bisa menambahkan pewarna alami. Sebagai contoh, bila ingin memberi warna kuning, kunyit terlebih dahulu dijus. Demikian pula bila ingin memberi warna hijau, daun pandan juga dijus.
7.Sekarang saatnya mencetak. Saring campuran tersebut dengan screen. Caranya adalah dengan merendam screen ke dalam baskom lalu diangkat.
8.Tutup dengan plastik
9.Letakkan papan di atas plastik, lalu balikkan
10.Tiriskan dan ratakan dengan rakel
11.Angkat screen (kalau langkah 10 ditiriskan hingga benar-benar kering, hasilnya makin sempurna)
12.Jemur
13.Setelah kering, selesailah proses pembuatan kertas daur ulang.
1.Kertas. Kertas yang didaur bisa berupa kertas koran (hasilnya nanti hitam keabuan), kertas HVS (hasilnya nanti berwarna putih), kertas buku tulis, majalah, sampul buku, karton bekas, dsb. Perlu diperhatikan bahwa kertas yang dilaminating tidak bisa digunakan karena plastiknya tidak bisa hancur ketika diblender.
2.Blender
3.Container atau baskom
4.Papan untuk alas mencetak
5.Rakel untuk meratakan cetakan (bisa lihat gambarnya di bagian "cara pembautan")
6.Plastik lembaran (untuk alas cetakan)
7.Lem sagu (lem yang dibuat sendiri dari tepung sagu. Cara membuat lem ini adalah dengan mengaduk tepung sagu di dalam air yang sedang direbus/mendidih.
8.Bahan pewarna. Bahan pewarna yang digunakan sebaiknya adalah bahan pewarna alami. Hindarilah bahan pewarna kimia karena bahan kimia biasanya mengandung logam berat, jadi bisa merusak tanah bila sisa air proses daur ulang ini dibuang ke tanah. Berikut ini adalah pewarna alami yang bisa digunakan:
a.Kunyit, menghasilkan warna kuning
b.Daun jati, menghasilkan warna merah
c.Daun pandan atau daun suji, menghasilkan warna hijau
d.Gambir, menghasilkan warna hitam
e.Pacar Cina, menghasilkan warna merah muda
f.Nila, menghasilkan warna biru
Untuk menambahkan motif kertas, bisa divariasikan dengan campuran daun suji yang diblender kasar.
CARA PEMBUATAN:
1.Rendam kertas kira-kira 24 jam untuk kertas koran, 48 jam untuk kertas putih, 4 hari untuk majalah. Berikut ini adalah gambar kertas yang sudah direndam.
2.Kertas yang sudah direndam selanjutnya diblender hingga halus seperti bubur.
3.Untuk menghemat air, bubur kertas yang diblender tadi, disaring. Jadi airnya bisa dipakai lagi untuk blender selanjutnya.
4.Campurkan bubur kertas dengan air yang telah dicampur lem sagu. Lem ini menjadikan kertas tidak mudah sobek. Dalam proses ini, lem sagu lebih baik dibandingkan Lem Putih atau Lem Kayu. Lem Putih agak berbau. Perlu diperhatikan bahwa bila lem sagu telah dicampurkan, hendaknya bubur kertas jangan dibiarkan hingga keesokan harinya karena lem ini akan basi.
5.Perkirakan sendiri tingkat keenceran campuran bubur kertas, lem sagu, dan air. Jangan terlalu tebal/tipis, dan bisa disaring.
6.Bila ingin memberi warna, bisa menambahkan pewarna alami. Sebagai contoh, bila ingin memberi warna kuning, kunyit terlebih dahulu dijus. Demikian pula bila ingin memberi warna hijau, daun pandan juga dijus.
7.Sekarang saatnya mencetak. Saring campuran tersebut dengan screen. Caranya adalah dengan merendam screen ke dalam baskom lalu diangkat.
8.Tutup dengan plastik
9.Letakkan papan di atas plastik, lalu balikkan
10.Tiriskan dan ratakan dengan rakel
11.Angkat screen (kalau langkah 10 ditiriskan hingga benar-benar kering, hasilnya makin sempurna)
12.Jemur
13.Setelah kering, selesailah proses pembuatan kertas daur ulang.
http://dhammacitta.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar